Disini saya akan menjelaskan perbedaan Bridge dan Switch di MikroTik
A.Pengertian
- Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan
- sebuah alat jaringan yang melakukan penjembatan taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC).
- Semakin berkembangnya zaman,teknologi pun semakit diupdate setiap waktu.Sehingga munculah teknologi yang bernama Bridge dan Switch.Secara konsep mereka berfungsi sama,namun ada perbedaan,keunggulan,dan kelemahan di masing-masing sektor
- Bridge dan Switch digunakan untuk mengirim paket dalam satu segment yang sama,sehingga memudahkan dalam pengiriman paket tanpa routing
- Mengerti perbedaan mode Bridge dan Switch di MikroTik,serta kelebihan dan kekurangannya
- PC
- Internet
- MikroTik RouterBoard (untuk implementasi)
- 30 menit
Mode Switch
Pada umumnya RouterBoard memiliki beberapa interface ethernet. Walaupun interface-interface tersebut merupakan interface router yang setiap interfacenya harus terhubung ke jaringan yang berbeda-beda. Namun, interface tersebut dapat difungsikan sebagai port switch.
Untuk menghubungkan beberapa port ethernet, dibutuhkan hardware khusus yakni switch chip yang ditanam di routerboard. Sebuah routerboard bisa difungsikan sebagai switch bila didalam router tersebut sudah terpasang switch-chip. Switch-chip mampu melakukan forwarding frame ethernet secara full duplex dan independen tanpa membebani prosesor di Router.
Terdapat berbagai macam jenis Switch chip yang ada pada routerboard. Walaupun sama-sama memiliki fungsi switch, namun masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda. Fungsi switch hanya bisa melakukan penggabungan ethernet interface selama ethernet tersebut masih dalam satu switch chip yang sama. Artikel mengenai switch-chip pada routerboard sudah pernah kita bahas disini. Dengan fungsi port switching ini memungkinkan melakukan tranfer data dengan kecepatan penuh diantara sekelompok port. Namun kelemahannya, kita tidak bisa memonitoring trafik antar port yang masih dalam satu switch.
Mode Bridge
Hampir mirip dengan switch, kita bisa menggabungkan beberapa interface yang berbeda menjadi satu segmant dengan menggunakan teknik bridging. Membuat beberapa interface seolah-olah menjadi satu artinya adalah tidak ada perbedaan segmen jaringan didalamnya. Misal, kedua interface ethernet dibridge maka kedua interface tersebut akan menangani jaringan yang sama. Kita juga bisa melakukan bridging antara interface ethernet dengan wireless yang mana hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan metode switching. Artikel mengenai cara setting brigde pada Mikrotik dapat kita lihat disini. Teknik bridge bisa dilakukan di semua produk Mikrotik baik routerboard maupun PC.
Dengan menggunakan mode bridge kita dapat menanggulangi network loop dengan mudah, yakni menggunakan protocol STP (Spanning Tree Protocol) dan RSTP (Rapid Spanning Tree Protocol). Namun dengan menggunakan teknik bridge ini kita bisa memoritoring trafik antar port. Ada 4 jenis ethernet yang dapat dijadikan bridge port yakni Ethernet, Vlan, Wireless, VPN (mengaktifkan BCP), dan Tunnel (EoIP). Karena teknik bridge ini bekerja dilevel software, maka paket data yang masuk akan terbaca di prosessor sehingga menyebabkan CPU-Loadnya akan naik.
F.Kesimpulan
- Mode Switch di MikroTik sangat mudah dilakukan,serta tidak memakan CPU.Sedangkan mode bridge juga mudah dilakukan,tetapi memiliki banyak kelemahan dan juga memakan CPU yang banyak
- Mode Switch dilakukan di level hardware (Switch Chip) dan Mode Bridge dilakukan di level software
- https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_jaringan
- https://id.wikipedia.org/wiki/Pengalih_jaringan
- http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=222
No comments:
Post a Comment